MEMBANGUN KELUARGA "SAKINAH" DUNIA DAN AKHIRAT
Sakinah adalah harapan semua orang yang menjalani pernikahan. |
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Siapa sih yang gak pingin punya keluarga sakinah dunia dan akhirat. Pasti semua orang yang berumah tangga, baik baru menikah ataupun sudah bertahun-tahun pasti berharap itu. Untuk itu admin akan uraikan sedikit tentang membangun keluarga sakinah dunia dan akhirat.
Setiap perkawinan yang dibangun oleh sepasang suami istri pasti dikehendaki untuk langgeng tanpa ada perceraian yang menimpa.Setiap keluarga yang dibina pasti diinginkan untuk tetap terus kokoh sampai kapan pun di mana terjalin ikatan lahir batin yang baik antar semua anggotanya.
Dalam sebuah kehidupan berkeluarga yang terbina dengan baik setiap anggotanya akan saling memperhatikan satu sama lain berkeinginan untuk selalu berbagi dan bersama dalam suka dan duka.
Sebuah contoh kecil seorang yang baik biasanya akan teringat orang tua,suami,istri dan anak-anaknya sa'at ia makan enak sendirian di sebuah restoran.Dan seenak apa pun makanan yang disajikan untuknya dirasa tak istimewa tanpa kehadiran anggota keluarga tercinta.Namun sebaliknya sesederhana apa pun makanan yang disantap akan terasa nikmat bila dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.
Gambaran kecil seperti itu bukan saja dialami oleh setiap manusia yang hidup di dunia tapi bahkan sa'at di akhirat kelak seorang yang baik akan merasa kesepian bila ia menikmati hasil keta'atannya sendirian tanpa ditemani anggota keluarganya baik orang tua dan suami dan istri dan anak-anak keturunanya.Dan dengan demikian berkumpulnya semua anggota keluarga di dunia hingga akhirat dalam kebaikan mestinya menjadi cita-cita bagi setiap orang mukmin yang berkeluarga.
Di dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 11 Allah.SWT berfirman:
آباؤُكُمْ وَأَبْناؤُكُمْ لا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعا
Artinya:“orang tua dan anak-anak kalian,kalian tidak tahu manakah di antara mereka yang lebih dekat kemanfa'atanya bagi kalian".
Mengenai ayat tersebut sahabat Abdullah bin Abas mengatakan sebagimana dikutip oleh Syaikh Nawawi Banten dalam "Kitab tafsirnya Al-Munir" bahwa kelak Allah.SWT akan memberi syafa'at kepada orang-orang mukmin di mana sebagian mereka akan memberi syafa'at kepada sebagian yang lain.Siapa yang lebih ta'at kepada Allah.SWT maka dialah yang lebih tinggi derajatnya di syurga.Maka bila ada orang tua yang lebih tinggi derajatnya di syurga dari pada anaknya maka atas perminta'an sang orang tua Allah.SWT akan menaikkan derajat anaknya sehingga orang tuanya akan merasa bahagia bisa kembali berkumpul dengan anaknya.Dan begitupun sebaliknya bila sang anak lebih tinggi derajatnya di syurga dibanding orang tuanya maka Allah.SWT akan menaikkan derajat orang tuanya sehingga sang anak merasa senang dapat berkumpul kembali dengan orang tuanya.
Hal serupa juga disinggung di dalam Al-Qur'an Surat At-Thur ayat 21 yang menyebutkan bahwa di akhirat kelak seorang mukmin akan ditemukan dengan anak-anak keturunanya yang sama-sama beriman.
Penjelasan di atas bahwa ayat tersebut dirasa penting untuk diperhatikan oleh setiap orang mukmin yang membina keluarga baik pasangan suami istri baru atau pun yang telah lama membangun dan membina rumah tangga.Bahwa ikatan perkawinan bukan saja dirajut untuk membangun keluarga yang kokoh di dunia tapi juga diharapkan akan mampu mengumpulkan kembali setiap anggota keluarga di akhirat kelak di tempat penuh kenikmatan.Dan untuk mencapai itu mesti ada usaha dari setiap anggota keluarga untuk menjadi orang yang terbaik di hadapan Allah.SWT agar kelak ia bisa mengangkat derajat anggota keluarga yang lain.
Lebih khusus lagi bagi orang tua semestinya berusaha lebih kuat untuk bisa menciptakan generasi-generasi yang sangat ta'at beragama.Pendidikan agama mesti lebih diperhatikan untuk diberikan kepada anak-anak agar tercipta generasi yang shaleh serta shoalihah lahir dan batin.Karena ia tidak tahu apakah dirinya atau anak-anaknya yang kelak lebih memberi manfa'at meninggikan derajat yang lainnya di syurga.
Demikian uraian admin yang bersumber dari kajian online bimbingan ustdz MUH HASYIM ASNAWI
Referensi:Tafsir Maroh Labid/Al-Munir,Syaikh Nawawi Al-Bantani Hasyiyah As-Showy,Imam Ahmad As-Showy.