BREAKING NEWS
APP

Melanggar NADZAR, Apakah Ada Kaffarohnya?.

 

Gabung

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (22)


PERTANYAAN :

cik GU Vitha Finalia 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

sahabat MIFAH 🤗

Santun pagi.. 

Bagaimana kabarnya hari ini? 😁

Semoga sehat selalu ya.. Aamiin 🤲


Mau minta izin untuk bertanya lagi nih, ya masih kisah tentang nazar 🤭

Begini, 

Ketika ada seseorang yang bersumpah untuk menyedekahkan hartanya, Apakah sumpah tersebut termasuk Nazar? Dan bagaimana jika ada seseorang yang melakukan Nazar, terus ia mengingkari nazar nya, apakah tetap harus membayar kafarat? seperti hal nya orang yang melanggar sumpah.. 


Mohon pencerahannya ustadz/ah dan kawan-kawan lainnya 😊🙏


JAWABAN:

1)Amanda Arsi

Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh


Benar .

ketika seseorang  bersumpah akan menyedekah kan  harta nya maka ini di sebut nadzar ,jadi apabila orang tersebut  tidak menunaikan atau melaksanakan ny maka ia harus membayar kafarat .


من حلف بأن يتصدق بماله كله أو قال: مالي في سبيل الله. فهو من نذر اللجاج وفيه كفارة يمين، وعليه الشافعي، وقال مالك: يخرج ثلث ماله. وقال أبو حنيفة: ينصرف ذلك إلى كل ما تجب فيه الزكاة من عينه من المال، دون ما لا زكاة فيه من العقار والدواب ونحوها. 


Siapa yang bersumpah untuk menyedekahkan semua hartanya atau mengatakan, "Aku akan menyedekahkan semua hartaku di jalan Allah", maka ucapan semacam ini termasuk NAZAR dan harus membayar kafarat sumpah jika tidak ditunaikan. 

Imam Syafi'i sependapat dengan pendapat ini. 

Imam Malik berpendapat, dia wajib mengeluarkan sepertiga hartanya. 

Abu Hanifah berpendapat bahwa dia harus menyedekahkan harta yang harus dikeluarkan zakatnya dan tidak wajib menyedekahkan harta yang tidak wajib dikeluarkan zakatnya, seperti : rumah, kendaraan, dan sejenisnya. 


Apakah orang yang melanggar NAZAR, wajib membayar kafarat ? 


إذا حنث الناذر أو رجع عن نذره لزمته كفارة يمين. روى عقبة بن عامر أن النبي، صلى الله عليه وسلم، قال كفارة النذر إذا لم يسم كفارة يمين. رواه ابن ماجه والترمذي وقال: حسن صحيح غريب.


Apabila orang yang bernazar melanggar atau mencabut nazarnya, maka dia wajib membayar kafarat sumpah. Uqbah bin Amir meriwayatkan bahwa Rasulullah  bersabda : "Kafarat nazar jika tidak ditunaikan adalah sebagaimana kafarat sumpah."

(HR Ibnu Majah dan Tirmidzi.) 

Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini hasan gharib. 

(Fiqhus sunnah juz 3 / Hal. 86-87)


JAWABAN:

2)Ustadz Nderek Dawuh 

Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh

Robbisrohli Sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatanmillisani yafqohu qouli


Nadzar dan sumpah dlm kitab Fathul Qarib


كتاب الأيمان والنذور


لا ينعقد اليمين إلا بالله تعالى أو باسم من أسمائه أو صفة من صفات ذاته ومن حلف بصدقة ماله فهو مخير بين الصدقة وكفارة اليمين ولا شيء في لغو اليمين ومن حلف أن لا يفعل شيئا فأمر غيره بفعله لم يحنث ومن حلف على فعل أمرين ففعل أحدهما لم يحنث وكفارة اليمين هو مخير فيها بين ثلاثة أشياء عتق رقبة مؤمنة أو إطعام عشرة مساكين كل مسكين مد أو كسوتهم ثوبا ثوبا فإن لم يجد فصيام ثلاثة أيام.


Sumpah tidak sah kecuali dengan BILLAHI atau dengan salah satu nama nama Allah atau salah satu dari sifat sifat dzat Allah. Bila seseorang sumpah akan menyedekahkan hartanya mak dia disuruh memilih antara sedekah dan kifarat sumpah. Dn tidk ada dalam send gurau sumpah. Bila seseorang sumpah tidk akan melakukan sesuatu dan ad orang lain menyruhnya maka dia tidak dihukumi melanggar sumpah. Bila seseorang bersumpah akan melakukan dua pekerjaan dan dia melakukan salah satu pekerjaan tersebut maka dia tidak dihukumi melanggar sumpah dan harus membayar kifarat pilihan antara tiga hal:


1. Merdekakan budak perempuan mukmin

2. Memberi makan makan 10 miskin. A) satu mud atau memberi pakaian mereka

3. Bila tidak menemukan maka puasa tiga hari


JAWABAN:

3)Akhy Hamzah 

Banyak sekali orang-orang yang bernadzar, bila sudah mendapatkan apa yang dinadzarkan, kemudian bermalas-malasan untuk menepatinya bahkan barangkali tidak jadi melakukannya. Ini tentunya bahaya yang amat besar. Sebaiknya, dengarkanlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut


وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ لَئِنْ آتَانَا مِنْ فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ (75) فَلَمَّا آتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ (76) فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (77) 


Dan di antara mereka ada orang yang berikrar kepada Allah : ‘Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian dari karuniaNya kepada kami, pasti kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shalih’. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karuniaNya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepadaNya dan (juga) karena mereka selalu berdusta” [At-Taubah : 75-77]


Maka berdasarkan hal ini, tidak semestinya seorang mukmin melakukan nadzar. Dalam sebuah hadist disebutkan


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: اَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمًا يَنْهَانَا عَنِ النَّذْرِ وَيَقُوْلُ: اِنَّهُ لَا يَرُدُّ شَيْئًا، وَاِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الشَّحِيْحِ. 


Dari Abdullah bin Umar, dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melarang kami dari bernadzar dan beliau bersabda, “Sesungguhnya nadzar tidak bisa menolak sesuatu, dan hanyasanya dengan nadzar itu sesuatu dikeluarkan dari orang bakhil”. [HR. Muslim]


Namun bila seseorang terlanjur mengucapkan nadzar wajib bagi orang itu melaksanakan nadzarnya selama nadzar tersebut bukan untuk kemaksiatan


عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَذَرَ اَنْ يُطِيْعَ اللّٰهَ فَلْيُطِعْهُ، وَمَنْ نَذَرَ اَنْ يَعْصِيَهُ فَلَا يَعْصِهِ


Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa bernadzar untuk tha'at kepada Allah, maka hendaklah ia tha'at kepada-Nya. Dan barangsiapa bernadzar untuk ma'shiyat kepada-Nya maka janganlah ia ma'shiyat kepada-Nya". [HR. Bukhari ]


Dan bila tidak mampu melaksanakan nadzarnya wajib membayar kaffarahnya


عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: كَفَّارَةُ النَّذْرِ كَفَّارَةُ اْليَمِيْنِ. 


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau bersabda, “Kaffarah nadzar itu sama dengan kaffarah sumpah”. [HR. Muslim]]


Hadits tersebut menjelaskan bahwa kaffarah nadzar sama dengan kaffarah sumpah. Sedangkan kaffarah sumpah dijelaskan Allah dalam QS. Al-Maaidah : 89 sebagai berikut :


لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ اْلاَيْمَانَ، فَكَفَّارَتُه اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ، فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ، ذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ، وَاحْفَظُوْآ اَيْمَانَكُمْ، كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ


Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya) (QS Al Madinah 89)

Wallahu Alam 


 Semoga bermanfaat🌹Affwan🙏🙏

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment