Mengapa Ulama Disebut Pewaris Nabi, Bukan Rasul?, Berikut Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Mengapa Ulama Disebut Pewaris Nabi, Bukan Rasul?, Berikut Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah

Mengapa Ulama Disebut Pewaris Nabi, Bukan Rasul? Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah

Apakah Anda ingin memahami peran ulama dalam Islam? Banyak yang bertanya mengapa ulama disebut pewaris nabi, bukan pewaris rasul. Artikel ini akan membahasnya secara detail, berdasarkan penjelasan Syekh Ibnu Athaillah dalam karyanya Lathaiful Minan.

Pengertian Nabi dan Rasul: Benarkah Ulama Hanya Pewaris Nabi?

Sering kali, pengertian nabi dan rasul disalahpahami. Umumnya, dikatakan bahwa nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada orang lain. Namun, Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan hal ini dengan lebih mendalam.

Menurut beliau, nabi adalah seseorang yang meneruskan syariat dan ajaran dari nabi sebelumnya. Sebagai contoh, Nabi Yusya' meneruskan syariat Nabi Musa berdasarkan Taurat. Beliau tidak membawa syariat baru, melainkan melanjutkan dan menjaga ajaran Nabi Musa.

Sebaliknya, rasul membawa syariat baru yang berbeda dari rasul sebelumnya. Mereka diutus untuk memperkenalkan hukum-hukum baru yang belum pernah disampaikan sebelumnya. Contohnya, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad, masing-masing membawa syariat dan kitab suci baru.

Dari sini, kita memahami mengapa ulama disebut pewaris nabi, bukan rasul. Tugas mereka bukan untuk membawa syariat baru, melainkan untuk melanjutkan ajaran yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad.

Tugas Ulama: Menjaga dan Menyebarkan Warisan Kenabian

Peran utama ulama adalah menjaga, menyebarkan, dan mengajarkan syariat yang sudah diturunkan melalui Nabi Muhammad. Mereka menjaga warisan pengetahuan yang telah disampaikan oleh Nabi, serta memastikan agar umat tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni.

Penjelasan Syekh Ibnu Athaillah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang posisi ulama dalam Islam. Mereka bukan pembawa wahyu atau pembaharu syariat, melainkan penerus dan penjaga warisan kenabian.

Hadis "Al-ulama waratsatul anbiya" menegaskan peran penting ulama dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam. Mereka bukan pembawa syariat baru, melainkan pewaris ajaran Nabi Muhammad yang telah ditetapkan.

Untuk lebih memahami peran ulama, Anda dapat mempelajari kitab Lathaiful Minan karya Syekh Ibnu Athaillah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url