BREAKING NEWS
APP

Anak dapat Warisan, Bapak msh wajib menafkahi Tidak??

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (20)


PERTANYAAN :

1)Ustadz Abdullah Sidiq I 

Assalamualaikum 

Anak belum baligh dpt warisan banyak dr ibunya , Apa bapaknya masih wajib menafkahi anak tsb dari harta si  bapak ? 😊🙏


JAWABAN:

1)Cik Gu Vitha Finalia 

Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh...


 kewajiban si ayah menjadi gugur / tidak diwajibkan lagi untuk memberi nafkah terhadap anak nya, dikarenakan sang anak sudah mempunyai harta untuk menghidupi dirinya sendiri 😊🙏

Dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Baijurri 


فالغني الصغير او الفقير الكبير لا تجب نفقته – إلى أن قال - وقد استفيد مما تقدم ان الولد القادر على الكسب اللائق به لا تجب نفقته بل يكلف الكسب بل قد يقال انه داخل في الغني المذكور. ويستثنى ما لو كان مشتغلا بعلم شرعي ويرجى منه النجابة والكسب يمنعه فتجب حينئذ ولا يكلف الكسب   


“Anak kecil yang kaya atau orang baligh yang fakir tidak wajib (bagi orang tua) menafkahi mereka. Dan dapat pahami bahwa anak yang mampu bekerja yang layak baginya tidak berhak lagi menerima nafkah, sebaliknya ia (justru) dituntut untuk bekerja. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa anak yang mampu bekerja ini masuk kategori anak yang kaya. Dikecualikan ketika anak yang telah mampu bekerja ini sedang mencari ilmu syara’ dan diharapkan nantinya akan menghasilkan kemuliaan (dari ilmunya) sedangkan jika ia bekerja maka akan tercegah dari rutinitas mencari ilmu, maka dalam keadaan demikian ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan untuk menuntutnya bekerja.” 

( Hasyiyah al-Baijuri, juz 2, hal. 187)


JAWABAN

2)Thy Ella Ummu Elaummu FirazHaikal R 

 anak belum baligh atau sudah baligh yang memiliki harta.


Para ulama menegaskan, apabila anak memiliki harta yang cukup untuk menutupi seluruh kebutuhannya, maka ayahnya tidak wajib menanggung nafkahnya.


Dalam penjelasan tentang masalah nafkah anak, As-Shan’ani mengatakan,


فإن كانت لهم أموال فلا وجوب على الأب


“Jika mereka memiliki harta, maka tidak ada kewajiban nafkah atas ayahnya.” (Subulus Salam, 2/325)

Demikian, Allahu a’lam


Jawaban:

3)Teh Rina Leriyani...

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh


Seorang ayah wajib menafkahi anak laki2 nya sampai dia baligh , setelah baligh anak wajib mempertanggungjawabkan dirinya sendiri untuk mencari nafkah sendiri.


Sedangkan untuk anak perempuan , dia tidak memiliki kewajiban mencari nafkah , orangtua tidak wajib menafkahi lagi jika sudah ada yang menafkahi , yaitu setelah dinikahkan


🍀Imam Syafii berkata:


وينفق على ولده حتى يبلغوا المحيض والحلم ثم لا نفقة لهم عليه إلا أن يتطوع إلا أن يكونوا زمنى فينفق عليهم قياسا على النفقة عليهم إذا كانوا لا يغنون أنفسهم في الصغر وسواء في ذلك الذكر والأنثى وإنما ينفق عليهم ما لم تكن لهم أموال فإذا كانت لهم أموال فنفقتهم في أموالهم قال وسواء في ذلك ولده وولد ولده وإن سفلوا ما لم يكن لهم أب دونه يقدر على أن ينفق عليهم


Seorang suami berkewajiban memberi nafkah kepada anak-anaknya hingga mereka baligh.

Setelah itu, tidak ada lagi kewajiban baginya untuk memberi nafkah kepada anak-anaknya kecuali bila ia memberikannya secara suka rela. 


Tapi bila anak-anak itu menderita penyakit kronis atau cacat, maka si bapak tetap berkewajiban memberi nafkah meski anak itu telah baligh. Sama saja dalam hal itu antara anaknya dengan cucunya, meski nasabnya telah jauh ke bawah, selama mereka tidak memiliki bapak selain dirinya yang mampu memberi nafkah kepada anak-anak itu.

(Umm , nafaqat)


🍀Adapun syarat orang tua wajib menafkahi anaknya bila


1- أن يكون الأصل قادراً على الإنفاق بيسار أو قدرة على الكسب: فإذا كان الأصل غنياً أو قادراً على الكسب، وجبت عليه نفقة أولاده


1. Orang Tua Tergolong Mampu untuk Memberi Nafkah atau Mampu Bekerja.

Jika orang tua kaya atau mampu bekerja maka wajib baginya untuk memberi nafkah kepada anaknya. Dan orangtua menafkahi anak dari hartanya.

---

أما إن كان معسراً بحيث تجب نفقته على غيره من الأصول أو الفروع، وكان عاجزاً عن الكسب، فلا نفقة عليه


Adapun jika keadaan ekonomi orang tua sedang susah dan tidak mampu untuk bekerja, ia sendiri dinafkahi oleh orang lain maka ia tidak berkewajiban memberi nafkah pada anak

---


2 ً - أن يكون الولد فقيراً معسراً لا مال له، ولا قدرة له على الاكتساب: فإذا كان له مال يكفيه، وجبت نفقته فيه لا على غيره


2.Anak-Anak dalam Keadaan Miskin tidak Punya Harta dan tidak Mampu untuk Bekerja.

Jika anak mempunyai harta yang dapat mencukupinya , maka nafkahnya diambilkan dari hartanya sendiri, bukan menjadi beban orang lain. 


فإن الولد الموسر بمال أو كسب يستغني به، لا نفقة له؛ 


Sesungguhnya anak yang sudah kaya baik karena punya harta atau mampu bekerja maka tidak wajib memberinya nafkah.

(Al Fiqhul Islam wa Adillatuhu VII / 827 )


Sehingga untuk kasus ini,seorang ayah tidak ada kewajiban memberi nafkah kepada anaknya,karena anak sudah memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari🙏


Wallahu alam bishowab,semoga bermanfaat🌹

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment