Syarat-syarat Sah Dalam SHOLAT, Wajib Anda Ketahui. - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Syarat-syarat Sah Dalam SHOLAT, Wajib Anda Ketahui.

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (27) 


PERTANYAAN :

1) Cik Gu Vitha Finalia 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat MIFAH 🤗

Bagaimana kabarnya hari ini? 

Semoga sehat selalu ya... 😇🤲


Mohon izin numpang bertanya nih kawan 😁

Ada yang mengatakan syarat SAH shalat itu ternyata terdiri dari beberapa bagian, Sebenarnya dalam syar'i syarat SAH untuk melaksanakan ibadah shalat itu terdiri dari apa saja ya..? 🤔


Mohon pencerahannya ustadz/ah dan kawan-kawan semua 😊🙏


JAWABAN:

1) Thy Amanda Arsi

Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh


Syarat-syarat sah nya shalat dalam syar'i Ada 8 bagian, yaitu :


A. Suci dari hadas 


الاول طهارة الحدشين أي عند قدرته فلو صلی بدو كما ولو نسيا لم تصح صلته. 


Maksudnya, syarah sah sholat yang pertama adalah suci dari dua hadas, yakni hadas besar dan kecil, bagi orang yang mampu suci dari keduanya. Oleh karena itu, apabila seseorang sholat dengan keadaan tidak suci dari hadas, meskipun ia lupa, maka sholatnya tidak sah.


B. Suci dari najis


و الثاني (الطهارة عن النجاسة) أي التي لا يعفی عنها (في الثوب) أي الملبوس من كل محمول له وإن لم يتحرك بحركته وملاق لذلك (والبدن) أي الشامل لداخل أنفه أو فمه أو عينه (والمكان) أي ما يلافي شيا من بدنه أو ملبوسه


Syarat sah sholat yang kedua adalah suci dari najis yang tidak dima’fu pada pakaian, tubuh, dan tempat. Maksud pakaian disini adalah setiap benda yang dipakai oleh musholli meskipun benda tersebut tidak ikut bergerak ketika musholli bergerak dalam sholat, dan benda yang bersambung dengan benda yang dipakai itu. Maksud tubuh disini mencakup bagian dalam hidung, mulut, dan mata. Maksud tempat disini adalah tempat yang bersentuhan dengan tubuh musholli dan benda yang dipakai olehnya.


C. Menutup aurat


و الثالث (ستر العورة) بجرم طاهر يمنع رويت الشرة بأن لا يعرف بياضها نحو سوادها في مجلس التخاطب لقدر عليه ولو بإعارة أو إجارة وإن صلی في خلوة ولو في ظلمة


 Maksudnya, syarat sah sholat yang ketiga adalah menutupi aurat dengan penutup suci yang dapat menutupi warna kulit, sekiranya tidak terlihat warna putihnya atau hitamnya oleh orang yang melihatnya ketika keduanya berada dalam satu majlis bercakap-cakap. Syarat menutup aurat ini dibebankan atas musholli yang mampu menutupinya, meskipun harus dengan cara meminjam atau menyewa.Oleh karena menutup aurat adalah syarat, maka apabila mushollisholat di tempat sepi dan gelap, padahal ia mampu menutup aurat, maka sholatnya tidak sah.


D. Menghadap kiblat


و الرابع (استقبال القبلة) أي لعينها يقينا في القرب وظنا فيالبعد لا لجهتها علی الصحيح


Syarat sah sholat yang ke empat adalah menghadap secara yakin ke bangunan Ka’bah (Kiblat) bagi musholli yang sholat di daerah yang dekat dengannya dan menghadap secara sangkaan (dzon) ke bangunan Ka’bah bagi musholli yang sholat di daerah yang jauh darinya, bukan menghadap kebangunannya secara yakin, menurut pendapat shohih. 


E. Mengetahui masuknya waktu shalat 


و الخامس (دجول  الوقت) أي معرفة دخوله يقينا أو ظنا بالاجتهاد فمن صلیبدوكما بأن هجم وصلا لمتصحصلاتهوإن وقعت في الوقت لعدم الشرط


Syarat sah sholatyang kelima adalah mengetahui masuknya waktu sholat secara yakin ataudzon(sangkaan) yang berasal dari ijtihad. Barang siapa melaksanakan sholat tanpa mengetahui terlebih dahulu masuknya waktu sholat, sekiranya ia menerjang dan langsung saja sholat, maka sholatnya tersebut tidak sah, meskipun sholatnya dilakukan bertepatan pada waktunya. Alasan ketidak-absahan sholat ini dikarenakan tidak terpenuhinya syarat (yaitu harus mengetahui masuknya waktu sholat terlebih dahulu). 


F. Mengetahui kefardhuan shalat


والسدس (العلم بفر ضيتها) أي بكون الصلاة المفروضة فرضا وهذا لابد منه في حق  العامي وغيره قل الشرقاوي هذاشرط لكل عبادةفكانا الاولی إسقاطه


Syarat sah sholat yang keenam adalah mengetahui kefardhuan sholat sekiranya musholli mengetahui kalau sholat yang difardhukan itu adalah fardhu. Syarat ini berlaku bagi musholli yang ‘aamiatau bukan‘aami. Syarqowi mengatakan, “Mengetahui kefardhuan adalah syarat setiap ibadah. Oleh karena itu, lebih baik tidak perlu menyebutkan perihal mengetahui kefardhuan termasuk sebagai salah satu syarat sholat. 


G. Tidak meyakini fardhu2 shalat sebagai kesunahan


والسابع (أن لا يعتقد فرضا) أي معينا (من فرو ضها سنة) هذا في حق العامي وهو من لم يحصل طرف يهتدي به إلی باقيه


Syarat sahsholat yang ketujuh adalah musholli tidak meyakini perkarayang fardhu ain dari fardhu-fardhu sholat sebagai perkarayang sunah. Syarat ini berlaku bagi musholli yang ‘aami, yaitu orang yang belum mengetahui satu pemahaman (fiqih) yang dapat ia gunakan untuk mengetahui pemahaman-pemahaman(fiqih) lainnya.


H. Menjauhi perkara-perkara yang membatalkan shalat


و الثامن (اجتناب المبطلات) كتطويل ركن قصير عمدا ونحوه مما ستقف عليه إن شاء الله تعالی في كلام المصنف 


Syarat sah sholat yang kedelapan adalah menghindari perkara-perkara yang dapat membatalkan sholat, seperti; memanjangkan rukun yang pendek secara sengaja dan perkara perkara lain yang akan dijelaskan nanti,insya Allah, dalam keterangan Mushonnif.


وإنما لم يذكر المنف الإسلام والتمييز لأهما معلومان من طهارة الحدثين إذ شر طها لنية وشرط النية الإسلام والتمييز ويعلم التمييز أيضا من اشتراط معرفةالوقت


Adapun mushonnif tidak menyebutkan Islam dan Tamyiz sebagai termasuk syarat-syarat sah sholat karena keduanya telah diketahui dalam bagian syarat suci dari dua hadas, karena syarat bersuci adalah niat, sedangkan syarat niat adalah Islam dantamyiz. Begitu juga,tamyizdapat diketahui dari disyaratkannya mengetahui masuknya waktu sholat.

(KASYIFATUSSAJA Hal. 15-31)


baca juga SHOLAT HALU

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url