Adab Berjabat Tangan Dalam Islam
Sahabat fillah, Islam merupakan agama yang sempurna, seluruh aspek kehidupan di atur didalamnya. Berasaskan aqidah yang benar, terbangun lewata amal shalih dan berhiasankan akhlak yang mulia. Sebuah bangunan akan rapuh, meski terkesan kokoh jika pondasinya tidak kuat. Sebuah pondasi tidak akan bernilai tinggi, jika tidak ada bangunan di atasnya dan sebuah bangunan tidak akan enak dipandang jika hampa dari hiasan. salah satu yang membuat kokoh adalah hadirnya adab berjabat tangan dalam islam.
Sahabat fillah, diantara akhlak mulia islami yang menghiasi diri kaum muslimin dan terhitung sebagai bukti atau kensekuensi persaudaraan sejati yaitu berjabat tangan ketika berjumpa. Dan akhlak ini sering kita jumpai dilakukan para ulama-ulama kita. Dan kita temukan pada hari raya Idul Fitri. Pada hari itu, biasanya berjabat tangan itu seakan sudah menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
Hukum Berjabat Tangan
Berjabat tangan adalah sunnah yang disyari’atkan dan adab mulia para shahabat Radhiyallahu anhum yang dipraktikkan sesama mereka ketika berjumpa. Imam Bukh芒ri rahimahullah dalam kitab al-Isti’dz芒n dalam kitab Shahihnya memuat sebuah bab yang berjudul Babul Mushafahah (Bab: Berjabat Tangan). Dalam bab ini, beliau rahimahullah membawakan beberapa hadits yang menjelaskan sunnahnya berjabat tangan ketika berjumpa, diantaranya :
Dari Qat芒dah Radhiyallahu anhu ia berkata, “Saya bertanya kepada Anas (bin M芒lik) Radhiyallahu anhu , ‘Apakah berjabat tangan dilakukan dikalangan para shahabat Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?’ Beliau Radhiyallahu anhu menjawab, ‘Ya’.
Dalam riwayat lain : Adalah shahabat nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mereka bertemu, mereka saling berjabat tangan dan apabila kembali dari perjalanan mereka saling berangkulan.
Dan hadits Ka’ab Bin M芒lik Radhiyallahu anhu setelah turunnya taubat beliau, ia berkata :
Saya masuk masjid (Nabawi) sementara Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang dalam keadaan duduk dan dikelilingi oleh manusia (para shahabat), lalu Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu anhu berlari ( kearahku) lalu beliau Radhiyallahu anhu berjabat tangan denganku dan memberikan ucapan selamat kepadaku.
Sahabat fillah, Imam Nawawi dalam salah satu kitabnya menyebutkan bahwa dalam hadits ini banyak terkandung faedah, diantaranya : “Disunnahkan berjabat tangan ketika berjumpa. Ini merupakan sunnah yang tidak diperselisihkan.” Dari sebagian hadits diatas disimpulkan bahwa berjabat tangan ketika berjumpa adalah sunnah yang disyari’atkan,. Hal ini sependapat dengan Ulama, seperti : Imam Ibnu Baththal yang mengatakan, “Berjabat tangan adalah kebaikan menurut seluruh Ulama.”
Asal-Usul Jabat Tangan
Orang-orang melakukan ini untuk kali pertama adalah penduduk Yaman yang terkenal dengan keimanan dan keilmuan mereka. Anas bin Malik Radhiyallahu anhu mengungkapkan : ketika penduduk Yaman datang (ke Madinah) Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, dan merekalah orang yang pertama sekali yang melakukan berjabat tangan.”
Dalam riwayat lain Anas bin M芒lik Radhiyallahu anhu berkata : Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Besok akan datang kepada kalian kaum yang hati mereka lebih lembut untuk (menerima) Islam dari pada kalian.’ Anas mengatakan, ‘Maka datanglah kabilah Asy’ariyyun, diantara mereka ada Abu Musa al-Asy’ari.
Ketika mereka telah mendekati kota Madinah, mereka melantunkan sebagian sya’irnya seraya berkata, “Besok kita akan berjumpa dengan para kekasih, Muhammad dan shahabatnya”.Tatkala mereka telah datang mereka berjabatan tangan, merekalah orang yang pertama sekali melakukan jabat tangan.
Berjabat Tangan Bukan Hanya Ketika Berjumpa
Sahabat fillah, untuk diketahui bahwa berjabat tangan bukan diwaktu berjumpa saja, tetapi di syari’atkan juga tatkala berpisah, akan tetapi keutamaan nya tidak seperti tatkala berjumpa. Ulama seperti Syaikh al-Alb芒ni berkata, “Sesungguhnya berjabat tangan (disyari’atkan) di waktu berpisah juga”. Beliau juga menambahkan, “Pendalilan (tentang hal ini) hanya akan jelas dengan dalil disyari’atkannya mengucapkan salam tatkala berpisah juga, berdasarkan sabda Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
"Apabila salah seorang diantara kamu masuk majlis maka hendaklah ia mengucapkan salam, apabila ia keluar hendaklah ia mengucap salam, tidaklah yang pertama lebih pantas dari yang kedua”, diriwayatkan oleh Abu Daud, at-Tirmizi dan yang lain dengan sanad yang hasan.
Jadi perkataan sebagian orang, “Sesungguhnya berjabat tangan tatkala berpisah adalah bid’ah” itu adalah perkataan yang tidak perlu dilihat. Benar, sesungguhnya orang yang memperhatikan hadits-hadits tentang (syari’at) berjabat tangan tatkala berjumpa, dia akan mendapatkannya lebih banyak dan lebih kuat dibandingkan dengan hadits-hadits tentang berjabat tangan tatkala berpisah.
Orang yang paham, niscaya akan menyimpulkan dari hadits-hadits tersebut bahwa berjabat tangan yang kedua (tatkala bepisah) tidaklah sama hukum dan kedudukannya seperti yang pertama (tatkala bersua). Yang pertama adalah sunnah (yang sangat di anjurkan) dan yang kedua mustahab, adapun jika dihukumi sebagai bid’ah maka itu tidak benar, berdasarkan dalil yang telah di sebutkan.”
Keutamaan Berjabat Tangan
Adab berjabat tangan dalam islam
Berjabat tangan memiliki keutamaan yang sangat agung dan pahala sangat besar. Berjabat tangan termasuk diantara penyebab terhapusnya dosa, sebagaimana dalam hadits :
Dari Bar芒’ bin ‘Aazib Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: tidaklah dua orang Muslim bersua kemudian mereka bedua saling berjabat tangan kecuali diampuni (dosa) keduanya sebelum mereka berpisah.”
Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu ia berkata: Ras没lull芒h Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya seorang Mukmin apabila berjumpa dengan Mukmin lainnya lalu ia mengucapkan salam kepadanya kemudian memegang tangannya dan berjabat tangan, maka berguguran (dihapuskan) dosa mereka sebagaimana daun pohon berguguran.
Semoga kita senantiasa melakakukan berjabat tangan antar umat beragama setiap kali berjumpa dan saling memaafkan, dengan memanfaatkan adab berjabat tangan dalam islam. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk semua sahabat fillah.