Pingin NIKAH??,, Yuk Fahami Dulu Hakekat Dan Makna Pernikahan. - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Pingin NIKAH??,, Yuk Fahami Dulu Hakekat Dan Makna Pernikahan.



Harapan setiap insan manusia dibumi ini pasti ingin menikah, sebab kodratnya tekah tercipta berpasangan. Menikah dan memiliki keluarga kecil yang bahagia di atas ridho Allah SWT. Tapi, ada hal yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu hakekat dan makna pernikahan.

Fitrah CINTA

Gharizah an nau’ yang bila artikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah naluri untuk melestarikan keturunan, merupakan satu diantara tiga fitrah manusia yang telah dibekali oleh Allah sang pencipta manusia di dunia ini. Gharizah an nau’ dapat berbentuk atau interpretasi bermacam-macam. Cinta adalah Salah satu bentuk gharizah an nau’ itu.

Gharizah an nau’ jelas tidak dapat dihilangkan, karena sudah menjadi fitrah dan sunnatullah yang ada pada diri manusia. Namun, diperlukan sebuah cara atau aturan agar dalam menyalurkan atau mengekspresikan gharizah an nau’ tersebut, tetap sesuai dengan aturan Islam dan tidak sampai menyimpang dan melanggar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT kepada manusia.

Allah sebagai pencipta pun telah menurunkan seperangkat aturan bagi hamba-hamba-Nya untuk memenuhi gharizah an nau’ tersebut dalam koridor syariah. Dan syariah Islam telah mensyariatkan hukum Sunnah bagi umatnya untuk menikah dalam rangka pemenuhan gharizah tersebut.

Tujuan Pernikahan

Takkan pernah kita dapat berjumpa dengan seorang Muslimah sempurna dan tidak memiliki cacat dalam segala hal, sama seperti mustahilnya bagi kita menemukan Muslim yang tanpa cela. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna dan sudah menjadi kodrat manusia juga sebagai tempatnya salah dan lupa. Melihat hal demikian, memang dalam melakukan sebuah menikah, tidak disyaratkan untuk mendapatkan seorang pasangan yang sempurna tanpa cacat.

Kita semua terlebih dahulu harus mengetahui hakikat dan arti dari pernikahan. Menikah bukan berarti harus menyatukan dua insan yang tak pernah bersalah, karena memang tidak mungkin ada seorang manusia pun yang bisa demikian, tetapi mau menerima bahwa mereka sama-sama punya kurang, tapi keduanya sadar bahwa tujuannya sama.

Asal keduanya sudah menuju pada suatu tujuan yang sama, maka dengan demikian takkan terlepas pula ikatannya, kekurangan yang ada pada diri masing-masing bisa ditutupi satu sama lain, kelebihan yang ada pun bisa ditambahkan. Semua bisa dihadapi bersama.

Bila yang satu sedang merasakan lelah, yang lain dapat membopong, bila yang satu sedang gontai yang lain dapat menyemangati, dan bila yang satu sedang merasakan gundah gulana yang lain pun bisa menenangkan. Semua dapat dilalui berdua, berdua bisa berjalan secara bersama-sama dan mengahadapi semuanya secara bersama-sama juga.

Itulah hakikat dari rumah tangga, sama seperti ibaratnya sebuah perjalanan. Dimana ketika banyak orang yang ingin lekas untuk sampai pada tujuan, justru seringkali mereka lupa bahwa indahnya itu justru di perjalanannya, bukan tujuannya.

Mengapa tidak jarang juga kita menemui rumah tangga yang kandas di tengah jalan? Sebabnya tak lain adalah karena jalan yang mereka tempuh tak memilikin satu tujuan yang sama. Bila sudah begitu demikian, bergandengan pun justru akan jadi menyusahkan mereka, karena masing-masing memiliki ego untuk mau sampai pada tujuannya sendiri tanpa mau mengalah dan memikirkan untuk dapat juga mencapai tujuan yang ingin digapai pasangannya, sehingga apapun akan jadi masalah.

Sesempurna apapun, bila sudah beda jalan, maka akan menjadi sebuah masalah, sedekat apapun itu apabila sudah berbeda jalan, pastinya akan berpisah di tengah jalan. Maka sedari awal haruslah memastikan jika tujuannya yang harus sempurna.

Bila tujuannya sudah sempurna, maka perjalanan yang dilakukan akan menjadi punya makna, teman yang ada dalam perjalanan menjadi bernilai, selalu merasa senantiasa dihargai, itulah rumah tangga, dimana menikah jadi ibadah.

Bila yang satu di depan menanti, bila dia di belakang maka dia menjaga, bila dia disamping maka dia menemani, bila di bawah mendukung dan bila diatas memayungi.

Dan tak ada tujuan lebih baik selain menjadikan pernikahan itu layaknya ibadah. Mencetak generasi terbaik dan membangun keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Dan sebelum masuk jenjang pernikahan ada tahap taaruf agar dapat menentukan calon yang sejalan. Apa Itu TA'ARUF?

Itulah makna dan hakikat pernikahan, semoga kita semua dapat memahami makna dan hakikat pernikahan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. Aamin!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url