DI ANGGAP TABIB, KISAH NABI ISA MENYEMBUHKAN PENYAKIT.
Nabi ISA adalah Rosul, bukan Tabib. |
Sahabat fillah, semua pasti sudah sering dengar tentang mukjizat-mukjizat para nabi. Begitu banyak kisah-kisah para Nabi yang di sertai kejadian-kejadian mukjizat beliau para Nabi. Salah satunya adalah Nabi sekaligus Rasul sebelum Nabi Muhammad, yaitu NABI ISA A.S.
Nabi Isa hanya diutus Allah untuk Bani Israil. Dalan menjalankan tugasnya yang mulianya. Beliau diberikan beberapa mukjizat oleh ALLAH. Salah satunya, adalah Nabi Isa mempunyai mukjizat menyembuhkan penyakit di kalangan Bani Israil kala itu. Selain itu, Allah juga memberikan kitab Injil kepada beliau guna memberikan kabar tentang kedatangan Rasulullah Nabi besar Muhammad. Saw.
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)’. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata” (QS.Shof: 6).
Nabi Isa adalah seorang Nabi yang lahir dari rahim wanita suci bernama Maryam. Beliau ibu Maryam tidak pernah disentuh oleh lelaki. Sehingga sempat jadi gunjingan dikalangan bsni israil, namun Allah membela beliau dan membersihkan namanya dengan salah satu ayat Alquran. Kelahiran Nabi Isa inilah yang kemudian menjadi tanda kebesaran Allah.
Mukjizat Nabi Isa Menyembuhkan Penyakit
Keahlian Nabi Isa menyembuhkan penyakit adalah mukjizat dari Allah. Penyakit yang disembuhkan Nabi Isa diantaranya buta sejak lahir. Kemudian penyakit sopak. Sopak ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih pada kulit manusia. Dalam bahasa medis masa kini, penyakit itu disebut vitiligo.
Mampu Menyembuhkan Penyakit, Apakah Nabi Isa Seorang Tabib?
Karena bisa menyembuhkan penyakit, Nabi Isa beberapa kali sering disangka tabib. Namun, pernyataan itu dibantah para ulama. Mereka menyebut bahwa Nabi Isa adalah seorang Rasul Allah yang diberi keistimewaan untuk menyembuhkan penyakit. Seperti yang telah disebutkan dalam ayat di atas, kemampuan menyembuhkan penyakit Nabi Isa merupakan tanda dari Allah.
Mukjizat Selain Nabi Isa Menyembuhkan Penyakit
selain menyembuhkan penyakit, Nabi Isa juga diberi keistimewaan menciptakan burung dari tanah liat serta menghidupkan orang mati. Kedua mukjizat ini juga merupakan tanda kebesaran Allah.
Allah berfirman, “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman” (QS.Ali Imran: 49).
Kepada Bani Israil, Allah menunjukkan Nabi Isa yang mengambil tanah liat dan meniupnya dalam genggaman. Benda yang tadinya tanah liat itu kemudian berubah menjadi burung dan terbang di hadapan sekumpulan Bani Israil. Setelah melewati mereka, burung tersebut lalu jatuh dan mati.
Selain itu, Nabi Isa juga diberi mukjizat menghidupkan orang mati. Allah sempat mengingatkan Nabi Isa atas mukjizat dari-Nya. Allah berfirman, “…Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku…” (QS.Al Maidah: 110).
Dengan izin Allah pula, Nabi Isa bisa menurunkan hidangan dari langit. Kala itu, Bani Israil meminta agar Nabi Isa menunjukkan bahwa Allah bisa menurunkan hidangan untuk mereka. Nabi Isa menyanggupi, dan meminta mereka bertakwa jika Allah telah mewujudkan permintaan mereka. Allah mengabulkannya, dan mengancam mereka yang tetap kafir setelahnya.
Allah berfirman, “(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”. Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman”.
Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu”.
Isa pun berdoa, “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama”.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia“ (QS.Al Maidah: 112-115).