Keutamaan Menikah di Bulan Syawal dan Dalilnya
Tentang Keutamaan Menikah di Bulan Syawal
Menikah bukan hanya sekadar ikatan duniawi, tapi juga merupakan ibadah yang mendatangkan banyak keberkahan di sisi Allah SWT. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis, seseorang yang menikah telah menyempurnakan separuh dari agamanya. Oleh karena itu, bagi mereka yang telah siap secara mental dan finansial, dianjurkan untuk segera melangsungkan pernikahan tanpa menundanya lagi.
Kesiapan untuk menikah tidak hanya dilihat dari usia seseorang, tetapi juga dari kesiapan secara mental dan finansial. Kesiapan mental tercermin dari kedewasaannya dalam bersikap, bagaimana ia memperlakukan orang di sekitarnya, serta kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Sedangkan kesiapan finansial penting untuk menjamin kehidupan setelah menikah.
Dalam Islam, menikah dianggap sebagai bagian dari ibadah dan dianjurkan untuk dilaksanakan sesegera mungkin. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nur ayat 32, bahwa bagi yang miskin, Allah akan memberikan rezeki-Nya. Artinya, kesiapan finansial bukanlah penghalang untuk melangsungkan pernikahan.
Meskipun demikian, beberapa orang seringkali mempersulit pernikahan dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, mengadakan pesta pernikahan yang mewah, menetapkan mahar yang besar, atau bahkan menunda pernikahan berdasarkan anggapan buruk terhadap tanggal atau hari tertentu.
Dalam Islam, kepercayaan semacam itu tidak diperbolehkan, karena hanya Allah SWT yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada hari atau tanggal yang buruk untuk melangsungkan pernikahan. Segalanya akan baik-baik saja jika kita meminta pertolongan dan memasrahkan segalanya kepada Allah SWT.
Menurut ajaran Islam, bulan Syawal menjadi waktu yang istimewa untuk melangsungkan pernikahan. Hal ini dibuktikan dengan hadis Rasulullah SAW yang menikahi Aisyah radhiyallahu 'anha di bulan Syawal. Rasulullah SAW juga membangun rumah tangga dengan Aisyah radhiyallahu 'anha pada bulan yang sama. Oleh karena itu, menikah di bulan Syawal menjadi satu keutamaan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Beberapa Keistimewaan Menikah di Bulan Syawal:
1. Dianjurkan bagi yang Dipertemukan di Bulan Syawal
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW menikahi Aisyah radhiyallahu 'anha dan membangun rumah tangga dengannya di bulan Syawal. Hal ini menunjukkan keutamaan menikah di bulan Syawal.
Berikut dalil mengenai keutamaan menikah di bulan syawwal :
‘Aisyah radiallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).
2. Menepis Kepercayaan Buruk tentang Menikah di Bulan Syawal
Menikah di bulan Syawal juga bertujuan untuk menepis kepercayaan orang Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa menikah di bulan tersebut akan membawa kesialan dan perceraian. Menikah di bulan Syawal juga menjadi salah satu cara untuk memerangi kepercayaan yang menyimpang tersebut.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa anggapan sial pada sesuatu itu termasuk kesyirikan. Beliau Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, “Thiyarah (anggapan sial terhadap sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun di antara kita melainkan (pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 429).
Dalam Islam, anggapan buruk atau sial terhadap sesuatu dianggap sebagai bentuk kesyirikan. Oleh karena itu, menikah di bulan Syawal merupakan bentuk ibadah yang dianjurkan dan merupakan sunnah Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan pernikahan di bulan Syawal, kita dapat mematahkan keyakinan akan kesialan tersebut.
Namun, keutamaan menikah di bulan Syawal bukan berarti kita harus terburu-buru dalam menikah. Pernikahan adalah ibadah yang harus dipersiapkan dengan baik, baik dari segi mental maupun finansial. Oleh karena itu, persiapkanlah diri dengan baik dan tunggulah momen indah tersebut dengan sabar dan penuh keikhlasan. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk melaksanakan ibadah pernikahan dengan penuh keberkahan di sisi Allah SWT.