Abul Hasan asy-Syadzili, Teguh Berpegang Quran dan Sunnah
Mengenal Tarekat Sadziliyah: Pengaruh dan Ajaran Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili
Pendiri yang Karismatik: Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili
Tarekat Sadziliyah adalah salah satu tarekat (thariqah) yang populer di dunia dan di Indonesia. Dikenal dengan ajaran yang berbasis syariat, tarekat ini mendorong pengikutnya untuk bekerja dan berusaha.
Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili, pendiri tarekat ini, memiliki jejak agung dalam mengajak manusia kepada jalan hidayah. Ajarannya yang bersih dan harum terus berpindah dari satu orang ke orang lain, dari generasi ke generasi, hingga zaman kita saat ini.
Islam dan Beban Kewajiban
Islam datang dengan kewajiban yang bertujuan untuk kemaslahatan individu dan masyarakat. Meski berat, kewajiban ini adalah cara untuk menjalin hubungan dengan Allah SWT. Salah satu kesalahan terbesar adalah anggapan bahwa menjalin hubungan dengan Allah bisa dilakukan dengan meninggalkan syariat.
Komitmen terhadap Kitab dan Sunnah
Abul Hasan asy-Syadzili menekankan pentingnya mengikuti Kitab dan Sunnah. Berpaling dari keduanya berarti mengikuti jalan setan. Beliau berkata, "Tidaklah ada kemuliaan yang paling agung selain kemuliaan iman dan mengikuti Sunnah."
Pentingnya Shalat Jamaah
Abul Hasan asy-Syadzili menekankan pentingnya shalat berjamaah. Beliau berkata, "Jika seorang hamba tidak rutin menghadiri shalat lima waktu dengan jamaah, maka jangan pedulikan dia. Sebab, shalat jamaah ini merupakan ciri khas salik."
Melawan Kesesatan dengan Ilmu
Abul Hasan asy-Syadzili memperingatkan tentang bahaya ilmu yang menyenangkan hawa nafsu dan mendorong kesesatan. Beliau berpesan, "Setiap ilmu yang kau rasakan ada keraguan di dalamnya, menyenangkan hawa nafsu, maka buanglah meskipun itu benar."
Kasyaf dan Ilham
Abul Hasan juga mengingatkan bahwa kasyaf dan ilham harus selalu dibandingkan dengan al-Qur'an dan Sunnah. Jika bertentangan, maka yang diikuti adalah al-Qur'an dan Sunnah.
Kesimpulan dari Ajaran Abul Hasan asy-Syadzili
Abul Hasan menekankan pentingnya menggabungkan syariat dan hakikat. Beliau berkata, "Berpalinglah dari menentang Rabbmu, maka engkau akan menjadi ahli tauhid. Kerjakan rukun-rukun syariat, maka engkau menjadi ahli sunnah, dan gabungkan keduanya maka engkau menjadi ahli hakikat."
Pujian dari Ibnu Athaillah as-Sakandari
Ibnu Athaillah as-Sakandari memuji Abul Hasan asy-Syadzili dengan berkata, "Tidak ada seorang pun yang kalbunya bercahaya, bermakrifat, dan memiliki basirah, yang tidak sepakat bahwa Abul Hasan asy-Syadzili adalah Wali Qutub."
Wallahu a’lam bish-shawaab.