Kisah Inspiratif, "Hari Prastyo", Dari Penjual Kerupuk ke Doktor NU.
Perjalanan hidup Hari Prastyo, seorang kader Nahdlatul Ulama (NU) dari Jombang, merupakan bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus batasan. Lahir dari keluarga sederhana, ia berjuang meraih pendidikan doktoral di tengah kesibukannya mengabdi di organisasi terbesar NU. Kisahnya ini menginspirasi banyak orang, terutama kaum muda yang ingin meraih mimpi di tengah keterbatasan.
Latar Belakang yang Sederhana
Hari Prastyo, lahir 38 tahun silam di Jombang, mewarisi jejak kakeknya yang berprofesi sebagai penjual kerupuk dan petani. Sejak kecil, ia membantu orang tua berjualan kerupuk di pasar Peterongan. Namun, semangat belajarnya tak pernah padam. Ia tekun menuntut ilmu di lingkungan pendidikan madrasah dan pondok pesantren.
Perjalanan Pendidikan yang Cemerlang
Hari Prastyo menamatkan pendidikan aliyah di Pondok Pesantren Darul Falah Komplek Alif, Jombang. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan Universitas Islam Malang (Unisma), sambil aktif di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Ia juga mendapatkan bimbingan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang, yang memberinya nama Burhanul Arifin.
Dedikasi untuk NU
Sejak 2017, Hari Prastyo mendedikasikan dirinya sebagai Ketua Ranting NU Kertosari, Mojokerto, dan sejak 2022 aktif sebagai pengurus harian Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kutorejo. Ia menjadi tonggak utama kegiatan keagamaan NU di kampungnya, dan menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Desa Kertosari untuk pengabdian sosial keagamaan.
Prestasi Akademis yang Membanggakan
Puncak perjuangan Hari Prastyo tercapai ketika ia meraih gelar Doktor Bidang Keahlian CLIL in Pesantren (Bahasa Inggris di pesantren) Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama, yang mendukung mimpinya untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral.
Inspirasi untuk Meraih Mimpi
Kisah Hari Prastyo membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang latar belakang, tetapi tentang tekad dan kerja keras. Doa orang tua dan ikhtiar maksimal menjadi kunci keberhasilannya. Ia selalu menekankan pentingnya persiapan matang dalam menghadapi tantangan, seperti TOEFL, rencana penelitian, wawancara beasiswa, dan tes masuk perguruan tinggi.
Aktivitas Saat Ini
Saat ini, Hari Prastyo aktif mengajar di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojokerto, mengajarkan Bahasa Inggris kepada mahasiswa PAI.
Perjalanan Hari Prastyo adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa diraih dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan dukungan dari keluarga. Kisahnya ini menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meraih mimpi, tak peduli latar belakang dan tantangan yang dihadapi.
Bagikan kisah inspiratif ini agar dapat memotivasi orang lain untuk terus belajar dan meraih mimpi.