Calon Bupati Mesuji Janjikan "Tiket Surga", Ulama: "Jangan Tertipu!". - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Calon Bupati Mesuji Janjikan "Tiket Surga", Ulama: "Jangan Tertipu!".

Calon Bupati Mesuji Janjikan "Tiket Surga", Ulama: "Jangan Tertipu!"

Heboh! Calon Bupati Mesuji nomor urut dua, Elfianah Khamami, mengumbar janji tak biasa. Bukan program pembangunan, bukan pula kesejahteraan dunia. Tapi, “tiket masuk surga” bagi para pemilihnya.

"Pilih saya, Anda masuk surga, insya Allah," begitu bunyi klaim Elfianah di hadapan warga, seperti tertangkap dalam video viral berdurasi 28 detik. Ia bahkan menambahkan, para pemilihnya akan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak.

Sontak, pernyataan Elfianah mengundang polemik di tengah masyarakat. Benarkah memilih seorang calon bupati bisa menjadi jalan pintas menuju surga?

Ulama dan para pakar agama dengan tegas menyatakan bahwa klaim Elfianah tersebut tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan.

"Tidak ada satu pun ayat Al-Quran atau hadits Nabi yang menyebutkan bahwa memilih seorang pemimpin, siapa pun dia, menjadi jaminan masuk surga," ujar Ustadz Abdul Hakim, pakar hadits di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam Islam, pintu surga hanya ada delapan, sebagaimana ditegaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhari:

“مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِنْ شَيْءٍ مِنَ الأَشْياءِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، دُعِيَ مِنْ أَبْوابِ -يَعْنِي: الْجَنَّةَ -: يا عَبْدَ اللَّهِ هَذا خَيْرٌ. فَمَنْ كانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بابِ الصَّلَاةِ، وَمَنْ كانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهادِ دُعِيَ مِنْ بابِ الْجِهادِ، وَمَنْ كانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بابِ الصَّدَقَةِ، وَمَنْ كانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيامِ دُعِيَ مِنْ بابِ الصِّيامِ بابِ (٢) الرَّيَّانِ”.

Artinya: "Barangsiapa yang menafkahkan zaujaini (jiwa dan harta) di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan.’ Maka, barang siapa dari golongan orang yang rajin mendirikan shalat, dia akan dipanggil dari pintu shalat. Barang siapa dari golongan mujahid, dia akan dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa dari golongan ahli puasa, dia akan dipanggil dari pintu Rayyan. Dan barang siapa dari golongan ahli sedekah, dia akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Imam Bukhari)

Imam al-Suyuthi dalam kitabnya Al-Tausyikh Syarah al-Jamik al-Shahih (hal: 2326) menambahkan:

“وأبواب الجنّة ثمانية ذكر منها هنا أربعة: باب للصلاة، وباب للجهاد، وباب للصدقة، وباب للصيام، والباقي باب للحج، ولم يرد فيه حديث، وباب للمتوكلين وهو الباب الأيمن، وباب للكاظمين الغيظ، وفيه حديث عند أحمد، وباب للذكر أو للعلم،.”

Artinya: "Dan pintu-pintu surga ada delapan. Di antaranya disebutkan empat di sini: (1) pintu untuk shalat. (2). pintu untuk jihad (3). pintu untuk sedekah, dan (4). pintu untuk puasa. Pintu lainnya adalah (1) pintu untuk haji (namun tidak disebutkan dalam hadis). (2) pintu untuk orang-orang yang bertawakkal, yaitu pintu kanan, (3). pintu untuk orang yang menahan amarah (kāẓimīn al-ghaiz), yang diriwayatkan dalam hadis dari Imam Ahmad, dan (4) pintu untuk zikir atau ilmu.

Delapan pintu surga tersebut masing-masing dikhususkan bagi mereka yang memiliki amal saleh tertentu:

  • Bāb al-Ṣalāh: Untuk mereka yang rajin dan menjaga shalatnya.
  • Bāb al-Jihād: Untuk mereka yang berjuang di jalan Allah.
  • Bāb al-Ṣadaqah: Untuk mereka yang dermawan dan gemar bersedekah.
  • Bāb al-Rayyān: Untuk mereka yang berpuasa, terutama saat Ramadan.
  • Bāb al-Ḥajj: Untuk mereka yang telah menunaikan ibadah haji.
  • Bāb al-Kāẓimīn al-Ghaiz wa al-‘Āfīn ‘an al-Nās: Untuk mereka yang menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain.
  • Bāb al-Riḍā: Untuk mereka yang ridha dengan ketetapan Allah dan selalu bersyukur.
  • Bāb al-‘Ilm: Untuk mereka yang memiliki dan mengamalkan ilmu, serta berusaha mengajarkannya.

"Tidak ada satupun pintu yang menyatakan bahwa memilih Elfianah atau calon lain adalah jalan masuk surga," tegas Ustadz Hakim.

Para ulama dan pakar agama mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh klaim yang tidak berdasar dan menyesatkan tersebut. Pemilihan pemimpin hendaknya didasarkan pada visi, misi, dan program yang bersifat nyata dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, bukan janji-janji surgawi yang tidak realistis.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url