Apakah NADZAR itu Bersyarat?. - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Apakah NADZAR itu Bersyarat?.

 

Gabung

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (23) 


Masih latihan belajar mendokumentasikan , mohon sambil dibantu apabila ada kesalahan dalam penyusunan  dokumentasi 😊🙏


PERTANYAAN :

1) Cik Gu Vitha Finalia 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat MIFAH 🤗🥰

Santun malam.. 


Mohon maaf jika mengganggu waktunya sebentar, izin mau bertanya nih 😁🙏

Dengar dari cerita orang-orang, Ada yang mengatakan bahwa NAZAR itu ada yang bersyarat dan ada juga yang tidak bersyarat. 

Kalau boleh tahu, seperti apakah NAZAR yang bersyarat dan tidak bersyarat itu? 


Mohon pencerahannya untuk para ustadz/ah dan kawan-kawan semua 😊🙏


JAWABAN:

1) Amanda Arsi

Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..


seperti apa nadzar yg bersyarat atau tidak bersyarat ,

Nadzar yg bersyarat adalah nadzar yg akan di lakukan jika ingin mendapat suatu kenikmatan atau dihilangkan suatu bencana.contoh ny seperti jika Allah menyembuhkan keluarga ku yg sakit ,maka aku Akan memberi makan 3 orang miskin,atau jika aku lulus sekolah aku akan memberikan tabungan ku kepada anak yatim..


Sedang kan nadzar yg tidak bersyarat adalah  mewajibkan sesuatu untuk mendekatkan diri kepada Allah atas diri nya tanpa digantungkan pada sesuatu

Contoh aku harus melaksanakan sholat dua rokaat karena Allah,nadzar seperti ini wajib ditunaikan. yaitu dengan melakukan sholat dua rokaat tersebut seperti apa yg sudah diniatkan saat bernadzar.


Wallahu alam bishowab


النذر المشروط وغير المشروط: والنذر قد يكون مشروطا، وقد يكون غير مشروط. فالاول: هو التزام قربة عند حدوث نعمة أو دفع نقمة. مثل: إن شفى الله مريضي فعلي إطعام ثلاثة مساكين، أو: إن حقق الله أملي في كذا فعلي كذا. فهذا يلزم الوفاء به عند حصول المطلوب. والثاني: النذر المطلق، وهو أن يلتزم ابتداء بدون تعليق على شئ، مثل: لله علي أن أصلي ركعتين. فهذا يلزم الوفاء به، لدخوله تحت قوله صلى الله عليه وسلم: (من نذر أن يطيع الله فليطعه) .


Nazar kadang bersyarat dan kadang tidak bersyarat. Adakalanya nazar dilakukan dengan disertai syarat tertentu dan ada pula yang tidak. 

Nazar yang bersyarat bisa berbentuk mewajibkan sesuatu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atas dirinya ketika mendapatkan suatu nikmat atau terhindar dari bencana. 

Contoh: "Jika Allah  menyembuhkan keluargaku yang sakit, maka aku harus memberi makan tiga orang miskin," atau, "Jika Allah mewujudkan harapanku, maka aku Akan melakukan ini dan itu." Nazar semacam ini wajib ditunaikan ketika sesuatu yang diinginkan menjadi kenyataan. 

Nazar yang tidak bersyarat adalah mewajibkan sesuatu untuk mendekatkan diri kepada Allah atas dirinya tanpa digantungkan pada sesuatu. Contoh: "Aku harus melaksanakan shalat dua rakaat karena Allah". Nazar semacarn ini wajib ditunaikan karena masuk dalam cakupan sabda Rasulullah :

"Siapa yang bernazar untuk menaati AIIah, hendaknya ia memenuhinya."

(Fiqhus sunnah, hal 86)


JAWABAN:

2) Akhy Hamzah

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh


Nazar secara bahasa adalah janji (melakukan hal) baik atau buruk. Sedangkan nazar menurut pengertian syara’ adalah menyanggupi melakukan ibadah (qurbah; mendekatkan diri kepada Allah) yang bukan merupakan hal wajib (fardhu ‘ain) bagi seseorang.


Nadzar dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.


Nadzar mutlak, yaitu nadzar yang diucapkan secara mutlak tanpa dikaitkan dengan hal lain.


Dalil tentang nadzar mutlak salah satunya


عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه اَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنِّى نَذَرْتُ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اَنْ اَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ اْلحَرَامِ. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: اَوْفِ نَذْرَكَ. فَاعْتَكَفَ لَيْلَةً


Dari 'Abdullah bin 'Umar, dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu'anhu, bahwa dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya di masa jahiliyah saya bernadzar untuk beri’tikaf semalam di Masjidil Haram”. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Laksanakanlah nadzarmu". Kemudian 'Umar bin Khaththab beri'tikaf satu malam. [HR. Bukhari]


Nadzar bersyarat, yaitu nadzar yang akan dilakukan jika mendapat suatu kenikmatan atau dihilangkan suatu bahaya.


Dalil tentang nadzar bersyarat salah satunya


عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ رَجُلًا قَامَ يَوْمَ اْلفَتْحِ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنِّى نَذَرْتُ ِلِلّٰهِ اِنْ فَتَحَ اللهُ عَلَيْكَ مَكَّةَ اَنْ اُصَلِّيَ فِى بَيْتِ الْمَقْدِسِ رَكْعَتَيْنِ. قَالَ: صَلِّ هَاهُنَا. ثُمَّ اَعَادَ عَلَيْهِ. فَقَالَ صَلِّ هَاهُنَا. ثُمَّ اَعَادَ عَلَيْهِ فَقَالَ: شَأْنَكَ اِذَنْ. 


Dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya ada seorang laki-laki berdiri pada hari Fathu Makkah, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bernadzar karena Allah. Jika Allah menaklukkan Makkah kepada engkau, saya akan mengerjakan shalat dua rekaat di Baitul Maqdis”. Beliau bersabda, “Shalatlah di sini”. Kemudian orang itu mengulangi perkataannya kepada beliau, maka beliau bersabda, “Shalatlah di sini”. Kemudian orang itu mengulangi lagi perkataannya kepada beliau, maka beliau bersabda, “Terserah kamu, kalau begitu”. [HR. Abu Dawud]


Allahu a'lam

Baca juga Apa itu NADZAR

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url