Siapa Orang Yang Beruntung??, Surat Al_Quran ini Menjawabnya. - MAJELIS AKHWAT BERCADAR

Siapa Orang Yang Beruntung??, Surat Al_Quran ini Menjawabnya.

Menjawab Salam: Sebuah Tuntunan Akhlak Mulia dalam Islam

Menjadi Orang Beruntung: Menelusuri Jalan Menuju Surga Firdaus

Al-Quran, kitab suci umat Islam, memuat petunjuk hidup yang komprehensif untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Di dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-11, Allah SWT dengan jelas menggambarkan ciri-ciri orang-orang yang beruntung, yaitu mereka yang akan mewarisi surga Firdaus dan kekal di dalamnya.

Surat Al-Mu’minun: 1-11

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara salatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”

Ayat-ayat tersebut menyajikan gambaran tentang pribadi-pribadi yang memiliki kualitas spiritual dan moral yang tinggi, menjadikan mereka pantas meraih ridho Allah SWT dan terjamin kebahagiaannya. Mari kita telusuri lebih dalam makna dari ayat-ayat tersebut:

1. Khusyuk dalam Shalat:

  • "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya." (Al-Mu’minun: 1-2)

Shalat merupakan tiang agama Islam, sebuah kewajiban yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT. Khusyuk dalam shalat berarti mengerjakannya dengan penuh konsentrasi, mengingat kebesaran Allah SWT, dan menundukkan hati sepenuhnya kepada-Nya. Khusyuk dalam shalat bukan hanya soal gerakan fisik, tetapi juga soal hati dan jiwa yang benar-benar terhubung dengan Allah SWT.

2. Menjauhkan Diri dari Perbuatan dan Perkataan yang Sia-sia:

  • "Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (Al-Mu’minun: 3)

Hidup ini singkat, dan waktu adalah anugerah yang tak ternilai. Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia berarti memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Perbuatan dan perkataan yang sia-sia bisa berupa gosip, membicarakan aib orang lain, menonton tayangan yang tidak berfaedah, atau melakukan kegiatan yang tidak produktif.

3. Menunaikan Zakat:

  • "Dan orang-orang yang menunaikan zakat." (Al-Mu’minun: 4)

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Zakat merupakan bentuk kepedulian sosial dan pemberdayaan bagi mereka yang membutuhkan. Menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran akan membawa berkah dan membersihkan harta dari sifat kikir dan bakhil.

4. Menjaga Kemuliaan Diri:

  • "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela." (Al-Mu’minun: 5-6)

Menjaga kemuliaan diri berarti menjaga diri dari perbuatan zina dan segala bentuk perbuatan maksiat yang merusak moral dan kehormatan. Ayat ini menegaskan bahwa menjaga kemaluan diri merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, kecuali dalam hubungan yang halal, seperti pernikahan.

5. Menghindari Perbuatan Melampaui Batas:

  • "Barang siapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (Al-Mu’minun: 7)

Ayat ini menegaskan bahwa menjauhi perbuatan zina dan maksiat merupakan batas yang tidak boleh dilanggar. Orang-orang yang mencari kepuasan di luar batas yang ditentukan oleh Allah SWT adalah orang-orang yang melampaui batas dan akan mendapatkan konsekuensi dari perbuatannya.

6. Pemelihara Amanat dan Janji:

  • "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (Al-Mu’minun: 8)

Kepercayaan dan kejujuran merupakan pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Menjadi orang yang dapat dipercaya dan memelihara amanat yang dititipkan merupakan sifat terpuji yang mencerminkan karakter yang mulia.

7. Menjaga Shalat:

  • "Dan orang-orang yang memelihara salatnya." (Al-Mu’minun: 9)

Menjaga shalat berarti mengerjakan shalat lima waktu dengan tepat waktu dan penuh khusyuk. Shalat merupakan kewajiban yang harus dijalankan dengan konsisten, sebagaimana Allah SWT telah memerintahkannya. Menjaga shalat menandakan ketaatan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT.

8. Mewarisi Surga Firdaus:

  • "Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Al-Mu’minun: 10-11)

Firdaus merupakan surga tertinggi, tempat tinggal para hamba Allah SWT yang mendapatkan anugerah-Nya. Mereka yang memiliki kualitas spiritual dan moral yang tinggi, menjalankan perintah Allah SWT, dan menjauhkan diri dari larangan-Nya akan mewarisi surga Firdaus dan kekal di dalamnya.

Refleksi dan Implementasi dalam Kehidupan

Ayat-ayat surat Al-Mu’minun ini memberikan gambaran yang jelas tentang jalan menuju kebahagiaan sejati. Menjadi orang yang beruntung bukan sekadar soal keberuntungan semata, melainkan hasil dari usaha dan perjuangan untuk mencapai kualitas spiritual dan moral yang tinggi.

Kita dapat menjadikan ayat-ayat tersebut sebagai pedoman hidup dengan :

  • Menjadikan shalat sebagai prioritas utama dalam kehidupan: Memperbaiki kualitas shalat, mengerjakannya dengan khusyuk dan penuh konsentrasi.
  • Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia: Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif.
  • Menunaikan zakat dengan penuh ikhlas: Menjadikan zakat sebagai bentuk kepedulian sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.
  • Menjaga kemuliaan diri: Menjauhi perbuatan zina dan maksiat, serta memelihara diri dari segala bentuk perbuatan yang merusak moral.
  • Memenuhi amanat dan janji: Menjadi orang yang dapat dipercaya dan menepati janji, sehingga membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Menjaga shalat secara konsisten: Mengerjakan shalat lima waktu dengan tepat waktu dan penuh khusyuk.

Dengan mengamalkan nilai-nilai luhur yang tertuang dalam surat Al-Mu’minun, kita dapat mendekati jalan menuju kebahagiaan sejati, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url